Tim SAR Bengkulu tengah melakukan pencarian intensif terhadap sebuah kapal yang hilang kontak selama lebih dari 30 jam dalam pelayarannya menuju Pulau Enggano. Kapal tersebut berangkat dari Pelabuhan Pulau Baai, Bengkulu, pada Jumat (24/5) siang dan seharusnya tiba di Pulau Enggano pada malam harinya.
Namun hingga Sabtu malam, kapal itu belum juga merapat dan tak bisa dihubungi. Keluarga dan pihak pelabuhan mulai khawatir dan segera melapor ke Basarnas Bengkulu.
Menanggapi laporan tersebut, Basarnas langsung mengerahkan tim pencari menggunakan kapal KN SAR Dharma Ruci. Mereka menyisir perairan yang menjadi jalur pelayaran menuju Pulau Enggano, termasuk wilayah rawan ombak tinggi dan cuaca buruk.
“Kami sudah turunkan tim sejak tadi malam. Saat ini pencarian masih berlangsung di beberapa titik yang kami identifikasi rtp medusa88 berdasarkan jalur pelayaran kapal,” ujar Kepala Kantor Basarnas Bengkulu.
Kapal yang hilang membawa beberapa anak buah kapal (ABK) serta sejumlah muatan logistik. Belum ada informasi mengenai kondisi para kru di dalam kapal tersebut.
Tim SAR menghadapi kendala cuaca buruk dan gelombang tinggi di perairan barat Sumatera. Meski begitu, mereka tetap berupaya maksimal untuk menemukan kapal dan memastikan keselamatan seluruh penumpang.
Pihak keluarga terus memantau perkembangan dan berharap kapal segera ditemukan dalam kondisi selamat. Basarnas juga mengimbau nelayan atau kapal lain di sekitar perairan Bengkulu untuk melapor jika melihat tanda-tanda keberadaan kapal tersebut.
Pencarian akan terus berlangsung hingga kapal ditemukan atau situasi memungkinkan penghentian sementara karena faktor cuaca ekstrem.